Media
pembelajaran merupakan sarana prasarana bagi guru dalam menyampaikan materi
pelajaran, dengan demikian guru akan lebih mudah dalam berkomunikasi dengan
peserta didik melalui proses pembelajaran yang tengah berlangsung. Dalam proses
komunikasi terjadi pemindahan informasi, dari pengirim kepada penerima pesan
dengan satu tujuan yang hendak dicapai. Guru pada dasarnya ketika melakukan
komunikasi pada saat proses pembelajaran didepan kelas harus menguasai
keragaman penempatan peserta didik, mengingat kita melakukan komunikasi sangat
ketergantungan dengan keberadaan psikologi anak selaku peserta didik pada saat
menerima pesan yang kita sampaikan, ketika suasana dikelas tampak aktif dalam menerima
pesan yang kita informasikan berarti guru telah mampu menguasai kelas sehingga
peserta didik respon akan hal-hal yang kita komunikasikan, Dari respon peserta
didik maka akan terjadi umpan balik yang dapat menunjukan bahwa ada aktivitas
komunikasi, bahwa materi yang guru komunikasikan sesuai dengan tujuan serta
sasaran yang ingin dicapai. Dengan demikian jelas bahwa guru telah benar-benar
menguasai materi pelajaran yang dikomunikasikan kepada peserta didik.
Pembelajaran
pada dasarnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari
pengirim kepada penerima pesan melalui media tertentu. Keterampilan dasar
komunikasi dan keterampilan dasar mengajar, sangat terkait dengan pelajaran
sebagai materi tambahan. Dalam kegiatan penyampaian pembelajaran, pengajar
sering mengalami hambatan komunikasi. Seorang pengajar akan berusaha mengatasi
hambatan-hambatan tersebut. Aktivitas yang dilakukan adalah mengenal pasti dari
berbagai sumber pengetahuan yang akan dituangkan, mempertimbangakan kelemahan
dan kekuatan sumber pembelajaran yang dikenal tersebut, dan kemudian pesan
berupa isi pelajaran tersebut dapat disampaikan pengajar dengan menggunakan
simbol-simbol komunikasi.
Hambatan proses komunikasi dalam pembelajaran
Adapun hambatan-hambatan proses komunikasi dalam pembelajaran yang berupa
faktor internal dan faktor eksternal:
a. Faktor internal
§ Hambatan psikologis, seperti minat, sikap, pendapat, kepercayaan,
intelegensi, pengetahuan
§ Hambatan fisik, seperti kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera, dan cacat
tubuh.
b. Faktor eksternal
§ Hambatan kultural, seperti perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial,
kepercayaan, dan nilai-nilai panutan yang terkadang bisa membuat
kesalahpahaman.
§ Hambatan lingkungan, yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi
keadaan sekitar.
Mengatasi hambatan komunikasi dalam pembelajaran
Media berfungsi membantu mengatasi hambatan-hambatan dalam pembelajaran.
Misalnya, perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya ingat,
cacat tubuh, atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat
dibantu dan diatasi dengan pemanfaatan media pembelajaran.
Secara umum kegunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, sebagai
berikut:
- Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan.
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti: obyek terlalu besar, dapat digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model.
- Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar,
- Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau highspeed photography,
- Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, VCD, film bingkai, foto, maupun secara verbal,
- Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan
- Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
a) Media sebagai Satu Komponen dalam Sistem Pembelajaran
Pada akhir tahun 1950
teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual,
sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan
atau informasi belajar.
Pada tahun 1965-1970
pendekatan sistem (system aproach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan
pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong
digunakannya media sebagai bagian penyatu dalam program pembelajaran. Setiap
program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan
perhatian pada siswa. Dalam perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara
menggunakannya telah dipertimbangkan dan ditentukan dengan seksama.
b) Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
Pesan yang akan
dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum,
sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser
media; salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau
guru.
Gerlach dan Erly (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan
petunjuk mengapa media dipergunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh
media yang guru mungkin tidak mampu atau kurang efisien untuk melakukannya.
Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely telah mengungkapkan bahwa media pembelajaran sangat
dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran dapat
menggantikan peran guru yang tidak dapat guru lakukan. Berikut ciri-ciri media
pembelajaran menurut Gerlach dan Ely:
§ Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Media pembelajaran memiliki kemampuan untuk merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Banyak
kejadian-kejadian penting atau objek-objek yang harus dipelajari oleh siswa.
Kejadian-kejadian itu tentu saja sering kali sudah berlalu, misalnya saja
peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di suatu negara. Siswa dapat
mepelajari bagaimana peristiwa atau kejadian-kejadian itu melalui rekaman video
dokumentasi, dan foto-foto. Objek-objek biotik ataupun abiotik yang unik dan
harus dipelajari oleh siswa dapat dihadirkan dengan gampang diruang kelas
dengan rekaman video atau foto. Peristiwa dan objek-objek pembelajaran dengan
demikian dapat dihadirkan setiap waktu jika dikehendaki.
§ Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Kejadian yang berlangsung berhari-hari bahkan bertahun-tahun dapat
disajikan dalam waktu beberapa menit saja. Banyak peristiwa atau objek yang
sulit diamati secara langsung dengan mudah diamati melalui media pembelajaran berupa
rekaman video dan foto. Siswa dapat mempelajari bagaimana proses pertumbuhan
dan perkembangan embrio di dalam kandungan ibu hanya dalam waktu 10 sampai 15
menit. Proses ini aslinya berlangsung selama 9 bulan di dalam tubuh ibu. Dengan
bantuan teknologi khusus dan proses perekaman yang kemudian dilakukan
manipulasi, waktu dapat dipersingkat dengan mempercepat dengan hanya
menampilkan kejadian-kejadian penting saja. Selain itu, bahkan proses dapat
diputar balik dan diulang-ulang. Kejadian yang berlangsung cepat juga dapat
diperlambat.
§ Ciri Distributif (Distributive Property)
Dengan penggunaan media pembelajaran, kejadian atau objek pada
suatu tempat dapat disebarkan ke tempat lain dengan mudah. Rekaman film dan
foto, pada era digital sekarang dengan sangat mudah didistribusikan tanpa
terkendala ruang dan waktu. Kejadian di daerah-daerah yang sulit atau bahkan
tidak mungkin dikunjungi oleh siswa dapat dihadirkan di ruang kelas mereka
tanpa memerlukan banyak usaha keras. Penggunaan internet atau perangkat
penyimpan data seperti flashdisk, CD, dan sebagainya memudahkan bahan-bahan
pembelajaran tersebut dapat tersalurkan. Konsistensi informasi yang terdapat
didalamnya akan selalu terjaga sebagaimana aslinya.
sumber : Buku Media Pembelajaran Hujair AH Sanaky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar