Senin, 08 September 2014

Kedudukan Media sebagai Alat Komunikasi dalam Pembelajaran



Media pembelajaran merupakan sarana prasarana bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran, dengan demikian guru akan lebih mudah dalam berkomunikasi dengan peserta didik melalui proses pembelajaran yang tengah berlangsung. Dalam proses komunikasi terjadi pemindahan informasi, dari pengirim kepada penerima pesan dengan satu tujuan yang hendak dicapai. Guru pada dasarnya ketika melakukan komunikasi pada saat proses pembelajaran didepan kelas harus menguasai keragaman penempatan peserta didik, mengingat kita melakukan komunikasi sangat ketergantungan dengan keberadaan psikologi anak selaku peserta didik pada saat menerima pesan yang kita sampaikan, ketika suasana dikelas tampak aktif dalam menerima pesan yang kita informasikan berarti guru telah mampu menguasai kelas sehingga peserta didik respon akan hal-hal yang kita komunikasikan, Dari respon peserta didik maka akan terjadi umpan balik yang dapat menunjukan bahwa ada aktivitas komunikasi, bahwa materi yang guru komunikasikan sesuai dengan tujuan serta sasaran yang ingin dicapai. Dengan demikian jelas bahwa guru telah benar-benar menguasai materi pelajaran yang dikomunikasikan kepada peserta didik.
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima pesan melalui media tertentu. Keterampilan dasar komunikasi dan keterampilan dasar mengajar, sangat terkait dengan pelajaran sebagai materi tambahan. Dalam kegiatan penyampaian pembelajaran, pengajar sering mengalami hambatan komunikasi. Seorang pengajar akan berusaha mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Aktivitas yang dilakukan adalah mengenal pasti dari berbagai sumber pengetahuan yang akan dituangkan, mempertimbangakan kelemahan dan kekuatan sumber pembelajaran yang dikenal tersebut, dan kemudian pesan berupa isi pelajaran tersebut dapat disampaikan pengajar dengan menggunakan simbol-simbol komunikasi.
Hambatan proses komunikasi dalam pembelajaran
Adapun hambatan-hambatan proses komunikasi dalam pembelajaran yang berupa faktor internal dan faktor eksternal:
a.       Faktor internal
§  Hambatan psikologis, seperti minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, pengetahuan
§  Hambatan fisik, seperti kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera, dan cacat tubuh.
b.      Faktor eksternal
§  Hambatan kultural, seperti perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan, dan nilai-nilai panutan yang terkadang bisa membuat kesalahpahaman.
§  Hambatan lingkungan, yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan sekitar.
Mengatasi hambatan komunikasi dalam pembelajaran
Media berfungsi membantu mengatasi hambatan-hambatan dalam pembelajaran. Misalnya, perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya ingat, cacat tubuh, atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu dan diatasi dengan pemanfaatan media pembelajaran.
Secara umum kegunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, sebagai berikut:
  • Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan.
  • Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti: obyek terlalu besar, dapat digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model.
  • Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar,
  • Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau highspeed photography,
  • Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, VCD, film bingkai, foto, maupun secara verbal,
  • Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan
  • Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
a)      Media sebagai Satu Komponen dalam Sistem Pembelajaran
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar.

Pada tahun 1965-1970 pendekatan sistem (system aproach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian penyatu dalam program pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Dalam perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara menggunakannya telah dipertimbangkan dan ditentukan dengan seksama.

b)      Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media; salurannya media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau guru.
Gerlach dan Erly (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media dipergunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang guru mungkin tidak mampu atau kurang efisien untuk melakukannya.
Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely telah mengungkapkan bahwa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran dapat menggantikan peran guru yang  tidak dapat guru lakukan. Berikut ciri-ciri media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely:

§  Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Media pembelajaran memiliki kemampuan untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Banyak kejadian-kejadian penting atau objek-objek yang harus dipelajari oleh siswa. Kejadian-kejadian itu tentu saja sering kali sudah berlalu, misalnya saja peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di suatu negara. Siswa dapat mepelajari bagaimana peristiwa atau kejadian-kejadian itu melalui rekaman video dokumentasi, dan foto-foto. Objek-objek biotik ataupun abiotik yang unik dan harus dipelajari oleh siswa dapat dihadirkan dengan gampang diruang kelas dengan rekaman video atau foto. Peristiwa dan objek-objek pembelajaran dengan demikian dapat dihadirkan setiap waktu jika dikehendaki.

§  Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Kejadian yang berlangsung berhari-hari bahkan bertahun-tahun dapat disajikan dalam waktu beberapa menit saja. Banyak peristiwa atau objek yang sulit diamati secara langsung dengan mudah diamati melalui media pembelajaran berupa rekaman video dan foto. Siswa dapat mempelajari bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam kandungan ibu hanya dalam waktu 10 sampai 15 menit. Proses ini aslinya berlangsung selama 9 bulan di dalam tubuh ibu. Dengan bantuan teknologi khusus dan proses perekaman yang kemudian dilakukan manipulasi, waktu dapat dipersingkat dengan mempercepat dengan hanya menampilkan kejadian-kejadian penting saja. Selain itu, bahkan proses dapat diputar balik dan diulang-ulang. Kejadian yang berlangsung cepat juga dapat diperlambat.

§  Ciri Distributif (Distributive Property)

Dengan penggunaan media pembelajaran, kejadian atau objek pada suatu tempat dapat disebarkan ke tempat lain dengan mudah. Rekaman film dan foto, pada era digital sekarang dengan sangat mudah didistribusikan tanpa terkendala ruang dan waktu. Kejadian di daerah-daerah yang sulit atau bahkan tidak mungkin dikunjungi oleh siswa dapat dihadirkan di ruang kelas mereka tanpa memerlukan banyak usaha keras. Penggunaan internet atau perangkat penyimpan data seperti flashdisk, CD, dan sebagainya memudahkan bahan-bahan pembelajaran tersebut dapat tersalurkan. Konsistensi informasi yang terdapat didalamnya akan selalu terjaga sebagaimana aslinya.
sumber : Buku Media Pembelajaran Hujair AH Sanaky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar